Sabtu, 08 Maret 2014

Tafsir Al-Alaq 1-5 Membaca dan Menulis Sebuah Kunci Peradaban Islam

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang telah menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. “ (Q.S. Al-Alaq (96): 1-5)
 Kalam Allah yang pertama kali turun adalah Surat Al-Alaq ayat 1-5. Dimana dengan turunnya ayat ini menjadi tanda bahwa Muhammad diangkat oleh Allah menjadi nabi. Diriwayatkan bahwa wahyu ini diturunkan di Gua Hira pada saat usia Rasulullah adalah 40 tahun.
         Islam sudah mengajarkan sejak awal betapa pentingnya ilmu pengetahuan bagi kita. Dengan dibuktikan dengan wahyu yang pertama kali turun adalah perintah membaca, karena dengan membaca maka segala ilmu pengetahuan akan bisa diketahui. Sebagaimana ada quote "Membaca adalah jendela dunia. " sangat eksplisit (jelas) bahwa dengan membaca akan membuka mata dunia. Dalam ayat tersebut perintah membaca tidak hanya sekali tapi dua kali karena kalau hanya dengan sekali membaca tentu belum cukup ilmu yang di dapat, karena biasanya setelah kali ke dua dan seterusnya dalam membaca masih ada hal-hal baru yang ditemukan.



           Karena kecintaan dan kemulian Allah maka diajarkanlah sedikit ilmu kepada manusia agar dalam kehidupan mereka bisa menaklukan alam semesta. Karena hanya dengan ilmu lah manusia bisa menembus awan, dan menyelam sampai kejauh dasar dalam lautan.  Selain diajarkan ilmu Allah juga mengajarkan metode bagaimana agar ilmu itu tidak hilang yaitu dengan menuliskannya, sehingga generasi selanjutnya masih bisa membacanya.
           Perintah membaca dalam ayat tersebut masuk dalam dua macam bentuk membaca yaitu membaca secara tekstual dan secara kontekstual. Tekstual merupakan membaca tulisan seperti teks Al-Qur’an dan bacaan yang lain sedangkan membaca kontekstual adalah membaca situasi dan kondisi tanpa ada objek tulisan.
            Membaca dan menulis adalah suatu hal yang seiring dengan majunya sebuah peradaban. Peradaban akan maju dengan majunya ilmu pengetahuan di karenakan kesadaran dan aktifitas membaca dan menulis sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan masyarakatnya sendiri. Sebagaimana yang pernah dialami oleh umat Islam pada masa kejayaannya yaitu pada masa Dinasti Abbasiyah dengan adanya Baitul Hikmah. Baitul Hikmah yaitu perpustakaan yang berfungsi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan. Hanya dengan pengamalan satu kelompok ayat Al-Qur'an  saja umat Islam mencapai peradaban yang tinggi.
            Pada awal mulanya manusia itu tidak tahu apa-apa tetapi karena kemurahan Allah maka di ajarkan berbagai perbendaharaan kata alam semesta maka manusia menjadi memiliki ilmu pengetahuan. Sehingga Allah meninggikan derajat manusia lebih tinggi beberapa dearjat dari makhluk yang lain. Nah! Inilah yang akan Allah berikan kepada orang-orang yang gemar dengan membaca dan menulis, yaitu sebuah kedudukan. Dimana dengan ilmunya itu ia akan memberi manfaat kepada orang lain dan namanya akan selalu abadi sepanjang masa.

2 komentar: